Pengembangan Tim Kerja - Pertemuan Ke 10

Baik di dalam kelas maupun di tempat kerja, butuh waktu untuk membuat tim bersatu. Ada   proses   pengembangan   alami   yang   harus  dilalui   oleh   tiap   tim. Memperhatikan evolusi    (perubahan)     ini  berguna    sehingga   sebagai    anggota    tim   kita     bisa mempersiapkan diri untuk bekerja dengan efektif dalam tim tersebut.





Tahap Satu: Forming / Pembentukan

Ini   adalah   tahap   untuk   mengenal   satu   sama   lain   dan   untuk   membentuk   komitmen individu pada tugas atau proyek yang akan dikerjakan. Situasi intinya adalah situasi yang tidak aman dan berhati-hati, dengan menunjukkan sikap aktif dan pasif, misalnya sikap aktif terlihat saat mencari peran dalam kelompok. Penghargaan terhadap peran ini yang   dilakukan   oleh   anggota   lain   dalam   kelompok   tersebut   dikenali   dari   kehadiran seseorang   dan   penerimaan   terhadapnya   dalam   kelompok   itu.     Tahap   ini   mencakup pengujian untuk mengetahui batasan perilaku interpersonal (antar anggota kelompok) dan batasan perilaku terhadap tugas yang dihadapi.

Tahap Dua: Storming stage / Tahap Curah Gagasan

Setelah     tim   bekerja   bersama      selama    beberapa     waktu,    kelompok     tersebut   akan meninggalkan   tahap   pembentukan   dan   memasuki   tahap   Curah   Gagasan.Ini   adalah tahap     yang   sulit  dilalui  oleh   kelompok tersebut,  tapi  penting  bagi  kesehatan pengembangan kelompok. 
Tahap Curah Gagasan dicirikan oleh perilaku-perilaku berikut: Para anggota kelompok mulai menunjukkan gaya aslinya, Ketidak-sabaran yang    terus   meningkat     akan   muncul    ke   permukaan  akibat sedikitnya kemajuan yang dicapai ,Para   anggota   akan   saling   masuk        ke   daerah   anggota    lain,   dan  hal  ini   akan mengganggu, Akan       muncul     ketidak-sepakatan      umum     tentang    proses,    tugas   dan   tujuan keseluruhan tim tersebut.

Tahap Tiga: Norming / Penormaan

Saat     anggota     kelompok      mengetahui       perbedaan-perbedaan         mereka     dan    telah mengatasinya,       mereka    maju    ke  tahap    pembentuan      norma,    tahap   dimana    mereka bertanya, “Hei, apa yang akan kita lakukan untuk menyelesaikan tugas kita?”  Setelah melewati   kesopanan   dan   kegugupan   tahap  Pembentukan   dan   mengatasi   masalah   di tahap Curah Gagasan, tim akan menginginkan pengkajian ulang tentang kemajuan dan fungsi yang mereka kerjakan. Karena anggota tim telah belajar  mengatasi perbedaan diantara    mereka     dan   konflik  emosional    sudah    diredam,    mereka    akan    punya   lebih banyak waktu dan energi untuk fokus pada tujuan mereka. Para anggota kelompok mencari konsensus. Penggabungan pendapat dan masukan dari tiap individu mulai terjadi.     Akhirnya, perbedaan-perbedaan antar individu diterima dan aturan baru untuk bekerja mulai disusun.

Tahap Norming / Penormaan dicirikan oleh perilaku-perilaku berikut: Aturan   dasar   dan   prosedur   formal   yang   kemungkinan   terlewatkan   di   awal sekarang mulai dianggap lebih serius. Tim tersebut akan menginginkan lebih banyak pembahasan tentang hal-hal ini, waktu yang digunakan untuk memunculkan ide akan lebih sedikit, dan Lebih banyak dihabiskan untuk pengambilan keputusan Para anggota akan ingin membatasi agenda item-item yang harus difokuskan dengan topik-topik spesifik Sub kelompok mungkin dibentuk untuk maju lebih cepat, Konflik-konflik dimunculkan dan dipecahkan

 Tahap Empat: Performing / Bekerja—Tahap Aksi

Pembentukan,   Curah   gagasan,   Penormaan   dan   kemudian   Bekerja,   tahap   akhir   dalam pengembangan   tim.       Tim   yang   bekerja   adalah   tim   unit   yang   sangat   efektif   dalam memecahkan        masalah,    yang    bisa  meraih   solusi   dengan    cepat   dan   bahkan    bisa mendahului memecahkan isu-isu sebelum berubah menjadi masalah. 
Tahap     ini  hanya  bisa  dimulai   ketika   kelompok    sudah    merasa    dan  berpikir   bahwa beberapa hal bisa diprediksikan, bahwa aturan hubungan antar anggota kelompok telah disetujui   dan   bahwa   kelompok   tersebut   tidak   perlu   menegosiasikan   apa   yang   sudah dibangun.

Sebuah tim dalam tahap bekerja akan:
     • Bersikap   produktif:   tugas-tugas   akan   diselesaikan,   dan   tim   akan   mencari
         lebih banyak hal untuk dilakukan
     • Bersikap proaktif, dan tidak selalu menunggu arahan dari pihak manajemen
     • Menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dan menghargai perselisihan pribadi.
     • Mendorong pelajaran dan perkembangan personal
     • Peduli pada kesejahteraan dan perkembangan anggota tim

Perkembangan melalui keempat  tahap   itu  terjadi  dengan jangka  waktu  yang  berbeda untuk   tim   yang   berbeda   dan   bisa   terjadi   sangat   cepat   atau   sangat   lambat. Ada   tim yang tidak mengalami kemajuan, apalagi saat terjadi pergantian personel.

Durasi dan intensitas tahap-tahap ini bervariasi dari satu tim ke tim lainnya. Mungkin membutuhkan waktu   bulanan    bagi   sebuah    tim   untuk   mencapai     tahap    bekerja, sementara tim lainnya hanya butuh waktu beberapa minggu saja. Dengan mengetahui bahwa hal ini adalah hal yang wajar untuk dilalui oleh tim, maka akan membantu tim kita   dalam   memahami   dan   mengantisipasi  proses   tersebut,   dan   mengambil   tindakan untuk membangun hubungan kerja yang lebih produktif.
Komunikasi      yang   baik   adalah   komponen  yang       bisa  membantu      tim   melaju   menuju keberhasilan penyelesaian proyek tim.Rekan setim harus sering ditemui dan terlibat dalam komunikasi terbuka. Norma-norma (aturan dasar tim tersebut) harus dibangun sejak awal dan kemudian dikaji ulang dan diperbaiki pada saat-saat tertentu.  Buatlah pembedaan kerja tiap individu untuk tim dengan membuat usaha untuk menggunakan bakat unik tiap anggota tim yang berbeda-beda. 
Memahami apa yang diharapkan dan diikuti   dengan    menjadi     bisa  diandalkan.     Kegagalan      seorang    anggota     tim  untuk melaksanakan tugasnya dan memainkan perannya sering kali menjatuhkan tim tersebut karena anggota     tim   yang    lain  kadang     mengabaikan      tugasnya     untuk    menutupi kegagalannya. Disisi  lain,   pengorbanan      pribadi    untuk    tim   akan    dikenali    dan menghasilkan kepercayaan dan dukungan jika dibutuhkan.
Zulfikar

Comments

  1. Nama : Siti Rohma
    NIM : 3201105043


    Nama : Siti Rohma
    NIM : 3201105043
    Sebuah tim yang dibentuk harus saling mengenal, mengajak orang yang bisa diajak bertukar pendapat maupun bekerjasama. Membentuk suatu tim harus beranggotakan yang memiliki perbedaan satu sama lain dalam hal pengetahuan dan skills. Sehingga saling melengkapi satu sam lain. Berikut ini adalah proses pembentukan Tim :
    1. Forming atau PembentukanIni adalah tahap untuk mengenal satu sama lain dan untuk membentuk komitmen individu pada tugas atau proyek yang akan dikerjakan. Situasi ini merupakan situasi yang tidak aman dan berhati-hati, dengan menunjukkan sikap aktif dan pasif, misalnya sikap aktif terlihat saat mencari peran dalam kelompok.

    2. Storming atau Curah Gagasan adalah tahap yang sulit dilalui oleh kelompok tersebut, tapi penting bagi kesehatan pengembangan kelompok.


    3. Norming atau Penormaan; Tahap ini dicirikan oleh perilaku-perilaku berikut: Aturan dasar dan prosedur formal yang kemungkinan terlewatkan di awal sekarang mulai dianggap lebih serius. Tim tersebut akan menginginkan lebih banyak pembahasan tentang hal-hal ini, waktu yang digunakan untuk memunculkan ide akan lebih sedikit, dan Lebih banyak dihabiskan untuk pengambilan keputusan Para anggota akan ingin membatasi agenda item-item yang harus difokuskan dengan topik-topik spesifik Sub kelompok mungkin dibentuk untuk maju lebih cepat, Konflik-konflik dimunculkan dan dipecahkan.
    4. Performing atau Berkerja / Tindakan; Sebuah tim dalam tahap bekerja akan:
    • Bersikap produktif : tugas-tugas akan diselesaikan, dan tim akan mencari lebih banyak hal untuk dilakukan.
    • Bersikap proaktif, dan tidak selalu menunggu arahan dari pihak manajemen.
    • Menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dan menghargai perselisihan pribadi.
    • Mendorong pelajaran dan perkembangan personal
    • Peduli pada kesejahteraan dan perkembangan anggota tim
    Komunikasi yang baik adalah komponen yang bisa membantu tim melaju menuju keberhasilan penyelesaian proyek tim.Rekan setim harus sering ditemui dan terlibat dalam komunikasi terbuka. Norma-norma (aturan dasar tim tersebut) harus dibangun sejak awal dan kemudian dikaji ulang dan diperbaiki pada saat-saat tertentu.

    Kegagalan suatu tim salah satu faktornya disebabkan oleh tidak adanya kekompakkan. Semua tim yang dinamis memiliki karakter utama yang sama. Berikut ini hal-hal untuk membangun suatu tim yang efektif dan efisien, yaitu :
    1. Menyatakan secara jelas misi dan tujuannya;
    2. Beroperasi secara efektif;
    3. Memfokuskan pada hasil;
    4. Memperjelas peran dan tanggung jawab;
    5. Diorganisasikan dengan baik;
    6. Dibangun diatas kekuatan individu;
    7. Saling mendukung kepemimpinan anggota yang lain;
    8. Mengembangkan iklim tim;
    9. Menyelesaikan ketidaksepakatan;
    10. Berkomunikasi secara terbuka;
    11. Membuat keputusan secara objektif; dan
    12. Mengevaluasi efektifitasnya sendiri.
    Berikut ini adalah tahapan utama perkembangan Tim adalah membangun tim yang dinamis melewati empat tahapan utama berikut ini :
    1. Menetapkan arah;
    2. Bergerak; Tahap bergerak mendorong anda untuk mulai mendaki gunung dengan memastikan bahwa peran dan tanggungjawab semua anggota tim ditetapkan dengan jelas.
    3. Mempercepat gerak; Fase mempercepat gerak menyebabkan produktifitas naik dengan cepat. Tim anda mengatasi kesulitan dengan memanfaatkan umpan balik dari sesama anggota, manajemen konflik, kerja sama, dan pembuatan keputusan yang efektif. Anda menguasai wilayah dengan cepat dan efektif, menaklukan gunung dengan kekuatan dan daya tahan mutlak.
    4. Sampai; Pada fase paling akhir-sampai-tim anda mencapai puncak gunung. Anda telah mencapai prestasi puncak. Tim anda telah benar-benar berfungsi sebagai tim yang baik. Dengan demikian, meskipun tim anda akan menghadapi berbagai rintangan, anda telah memiliki banyak peluang. Pada bab berikutnya, kita akan melihat bagaimana sebuah tim siap mendaki.

    ReplyDelete
  2. Nama : Mardiyani
    NIM : 3201105056


    Dalam mengerjakan suatu pekerjaan, setiap orang pastinya akan membutuhkan bantuan orang lain maka setiap orang akan membentuk tim atau kelompok untuk membantu dalam menyelesaikan tugas dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
    Untuk membentuk suatu tim, ada tahap-tahap dalam perkembangan tim dan setiap anggota bisa mempersiapkan diri untuk bekerja dengan efektif dalam tim tersebut, antara lain:
    1. Pembentukan tim (forming)
    Pada tahap awal ini individu-individu yang bergabung dalam tim masih membawa nilai-nilai, pendapat, dan cara kerja yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya. Dan tahap ini terselesaikan jika anggota tim mulai menempatkan diri mereka sebagai bagian dari tim.
    2. curah gagasan(Storming)
    Tahap ini merupakan periode konflik dan kompetisi antar anggota tim. Anggota tim menerima eksistensi tim, tetapi menolak keterbatasan yang mengganggu individualitas. Tahap ini terselesaikan jika terdapat hierarki yang jelas mengenai kepemimpinan dalam tim dan anggota tim berorientasi pada pemecahan masalah.
    3. Penormaan (Norming)
    Norming ditandai dengan terbentuknya hubungan yang dekat antar anggota tim, menunjukkan kohesivitas (hubungan yang erat) dan merasakan identitas kelompok yang kuat. Tahap ini terselesaikan jika terdapat struktur peran dan norma yang merupakan konsensus bersama.
    4. Pelaksanaan (Performing)
    Performing dicapai jika struktur telah berfungsi dan diterima secara penuh. Dan setiap anggota tim menyadari dan benar-benar sadar bahwa setiap individu dalam kelompok memiliki perannya masing-masing untuk berkontribusi mencapai tujuan tim.

    Jika hubungan antar pribadi dalam suatu tim dapat berjalan dengan baik, akan memberikan manfaat, antara lain:
    a. Terciptanya kerjasama yang serasi antar anggota tim.
    b. Menumbuhkan sikap saling pengertian antara pimpinan dan anggota.
    c. Mengembangkan karir para anggota tim.
    d. Menanamkan rasa tanggung jawab kepada anggota tim.
    e. Menciptakan rasa solidaritas.
    f. Membangkitkan semangat anggota tim untuk terus berkarya,bekerja dan berprestasi.
    Pada hakekatnya, budaya merupakan pondasi dari suatu tim. Jadi dapat dikatakan budaya kerja tim adalah sesuatu yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu tim. Tujuan budaya kerja tim adalah untuk membangun sumber daya manusia (SDM) seutuhnya agar setiap anggota tim sadar bahwa mereka berada dalam suatu hubungan dan berperan serta dalam menumbuhkan semangat kerja samadan disiplin yang tinggi demi kemajuan tim.

    ReplyDelete
  3. Nama : Rafitri Andayani
    NIM : 3201105035

    Di dalam kelas ataupun di tempat kerja kita membutuhkan tim untuk memecahkan suatu masalah ataupun untuk bekerjasama. Dalam membentuk tim agar menjadi tim yang sukses sebaiknya mengikuti 4 tahap berikut ini :
    1. Forming / Pembentukan
    Ini adalah tahap untuk mengenal satu sama lain dan untuk membentuk komitmen individu pada tugas atau proyek yang akan dikerjakan. Tahap ini mencakup pengujian untuk mengetahui batasan perilaku interpersonal (antar anggota kelompok) dan batasan perilaku terhadap tugas yang dihadapi.
    2. Storming stage / Tahap Curah Gagasan
    Setelah tim bekerja bersama selama beberapa waktu, kelompok tersebut akan meninggalkan tahap pembentukan dan memasuki tahap Curah Gagasan .Tahap Curah Gagasan dicirikan oleh perilaku-perilaku berikut: Para anggota kelompok mulai menunjukkan gaya aslinya, Ketidak-sabaran yang terus meningkat akan muncul ke permukaan akibat sedikitnya kemajuan yang dicapai ,Para anggota akan saling masuk ke daerah anggota lain, dan hal ini akan mengganggu, Akan muncul ketidak-sepakatan umum tentang proses,tugas dan tujuan keseluruhan tim tersebut.
    3. Norming / Penormaan
    Saat anggota kelompok mengetahui perbedaan-perbedaan mereka dan telah mengatasinya, mereka maju ke tahap pembentuan norma. Anggota tim telah belajar mengatasi perbedaan diantara mereka dan konflik emosional sudah diredam, mereka akan punya lebih banyak waktu dan energi untuk fokus pada tujuan mereka.Tahap Norming / Penormaan dicirikan oleh perilaku-perilaku berikut: Aturan dasar dan prosedur formal yang kemungkinan terlewatkan di awal sekarang mulai dianggap lebih serius.
    4. Performing / Bekerja—Tahap Aksi
    Tim yang bekerja adalah tim unit yang sangat efektif dalam memecahkan masalah, yang bisa meraih solusi dengan cepat dan bahkan bisa mendahului memecahkan isu-isu sebelum berubah menjadi masalah. Tahap ini hanya bisa dimulai ketika kelompok sudah merasa dan berpikir bahwa beberapa hal bisa diprediksikan, bahwa aturan hubungan antar anggota kelompok telah disetujui dan bahwa kelompok tersebut tidak perlu menegosiasikan apa yang sudah dibangun.

    Sebuah tim dalam tahap bekerja akan:
    • Bersikap produktif: tugas-tugas akan diselesaikan, dan tim akan mencari
    lebih banyak hal untuk dilakukan
    • Bersikap proaktif, dan tidak selalu menunggu arahan dari pihak manajemen
    • Menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dan menghargai perselisihan pribadi.
    • Mendorong pelajaran dan perkembangan personal
    • Peduli pada kesejahteraan dan perkembangan anggota tim
    Perkembangan melalui keempat tahap itu terjadi dengan jangka waktu yang berbeda untuk tim yang berbeda dan bisa terjadi sangat cepat atau sangat lambat.

    ReplyDelete
  4. NAMA :SEFY SUMANTI
    NIM :3201105029

    Didalam sebuah kelompok sangat baik,apabila adanya suatu perbedaan.sehingga kita dapat melengkapi diantara satu sama lainnya.
    diawali dari proses saling mengenali,saling bertukar pikiran,dan lalu membuat suatu tim yang kompak untuk mencapai tujuan permasalahan yang sama dari berbagai latar belakang yang berbeda pula.
    Agar didalam suatu tim akan sukses,sebaiknya mengikuti proses empat tahap pembentukan:
    1.tahap forming/pembentukan
    Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
    2.tahap storming stage/curah gagasan
    Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing.
    3.tahap norming/penormaan
    Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
    4.tahap performing/bekerja-tahap aksi
    Performing dicapai jika struktur telah berfungsi dan diterima secara penuh. Anggota tim berorientasi pada tugas tetapi sekaligus berorientasi pada manusia. Anggota tim menjadi semakin cakap dalam bekerja sama dan memiliki interdependensi untuk mencapai tujuan kelompok.
    agar tim kerja efektif maka harus dapat membangun sebuah tim yang artinya harus mengembangkan semangat, saling percaya, kedekatan, komunikasi, dan produktivitas.

    * Semangat : Muncul karena masing-masing anggota percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Makin tinggi tingkat kepercayaan mereka atas kemampuannya, makin besar pula motivasi mereka untuk menyelesaikan tugas dengan baik
    * Saling percaya : Rasa saling percaya antar sesama anggota merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim, agar tim mampu bekerja secara efektif.
    * Kedekatan : Kedekatan antar anggota merupakan perasaan yang mampu menyatukan anggota secara sukarela. Suatu kelompok yang kohesif adalah kelompok yang dimiliki oleh setiap anggotanya. Mereka mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Umumnya kelompok yang kohesif akan lebih produktif.
    * Komunikasi : Agar tim bisa berfungsi dengan baik, semua anggota harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan hubungan antar pribadi secara baik, bicara secara terbuka satu sama lain, memecahkan konflik yang ada, dan secara bersama menghadapi masalah.
    * Produktivitas : Tim seharusnya dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan. Melalui saling berbagi sumber daya, ketrampilan, pengetahuan, kepemimpinan, maka tim berpotensi sangat lebih efektif daripada perorangan.

    ReplyDelete
  5. NIM : 3201105068

    Dalam mencapai suatu tujuan memang terasa lebih mudah apabila dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok. Yang perlu dipahami adalah dalam menciptakan sebuah kelompok atau tim bukanlah hal yang mudah, ada tahap dimana akan muncul konflik dari anggota kelompok itu sendiri yang dapat menghambat dan mengganggu kinerja tim.
    Empat tahap pengembangan tim kerja :
    1. Forming, pembentukan tim itu sendiri. Orang yang berinisiatif akan mencari orang-orang untuk bergabung dalam kelompoknya. Anggota kelompok bisa berlatar belakang yang homogen ataupun heterogen.
    2. Storming, tahap saling mengenal. Setelah terbentuk kelompok maka anggota kelompok akan saling mengenalkan diri mereka ke yang lain. Dalam tahap ini sangat rentan terjadi konflik, karena banyaknya pemikiran-pemikiran ataupun latar belakang yang berbeda antar anggota dalam kelompok.
    3. Norming, tahap penyelesaian dari storming. Tahap ini adalah tahap yang paling penting, karena dalam tahap inilah ditetapkannya norma-norma atau kesepakatan untuk menyelesaikan masalah yang muncul pada tahap storming dan dalam mencapai tujuan kelompok.
    4. Peforming, tahap aksi. Setelah norma-norma atau peraturan-peraturan dibuat, mulai lah kelompok bekerja sama dalam mencapai tujuannya dengan tetap mematuhi norma yang ada.

    ReplyDelete
  6. Nama : Tri Kasih Susanti KD
    NIM : 3201105116

    Membangun sebuah tim adalah suatu proses memilih, mengembangkan, memberikan kemudahan, dan melatih sebuah kelompok kerja agar berhasil mencapai tujuan bersama. Memilih kelompok dalam tim itu perlu saling mengenal jika tidak saling mengenal maka lebih baik kita mengenal terlebih dahulu karena dengan mengenal satu sama lain akan mempermudah kita untuk bertukar pikiran.
    Ada empat tahap dalam pembentukan Tim

    1. Forming / Pembentukan
    Tahap yang pertama yaitu pembentukan kelompok dimana pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.

    2. Storming stage / Tahap Curah Gagasan
    Setelah kelompok telah terbentuk maka selanjutnya antara anggota kelompok akan saling mengenal dan setiap angggota kelompok akan menampakkan gaya aslinya. Tahap ini akan terjadi konflik seperti perbedaan pendapat dan sebagainya.

    3. Norming / Penormaan
    Tahap norming (penormaan) adalah tahap di mana berkembang hubungan yang akrab dan kelompok menunjukan sifat kohesif (saling tarik). Sudah ada rasa memiliki identitas kelompok dan persahabatan yang kuat. Tahap ini selesai jika telah terbentuk struktur kelompok yang kokoh dan menyesuaikan harapan bersama atas apa yang disebut sebagai perilaku anggota yang benar. Tahap norming terdiri dari Peran yaitu perilaku yang biasanya ditampilkan orang sebagai anggota kelompok dan Norma yang merupakan aturan-aturan yang menggambarkan tindakan-tindakan yang seharusnya diambil oleh anggota kelompok.

    4. Performing / Bekerja—Tahap Aksi
    Ini adalah tahap yang terakhir dimana setelah tahap sebelumnya telah selesai dilewati, maka tahap yang terakhir adalah beraksi atau melakukan pekerjaan dan beraksi dengan anggota kelompok.

    ReplyDelete
  7. Nama : Yurita Oktaviani
    NIM : 3201105049

    Untuk mencapai suatu tujuan bersama kita perlu membentuk sebuah tim kerja. Namun untuk membentuk tim kerja itu tidaklah mudah, untuk dapat terbentuk tim kerja yang baik kita perlu melakukan beberapa tahap, yaitu :
    1. Forming/Pembentukan
    Di tahap ini adalah tahap perkenalan antara individu satu dengan individu lainnya dan membentuk suatu komitmen untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
    2. Storming Stage/Tahap Curah Gagasan
    Tahap ini adalah tahap yang sulit untuk dilalui,di sini akan muncul ketidaksepakatan, akan timbul konflik umum tentang proses, tugas dan tujuan dari pembentukan tim itu.
    3. Norming/Penormaan
    Di tahap ini, anggota tim mencoba untuk mengatasi perbedaan diantara mereka dan konflik yang terjadi sudah mulai terselesaikan.Mereka akan punya lebih banyak waktu dan energi untuk fokus pada tujuan mereka.
    4. Performing/Bekerja-Tahap Aksi
    Tahap ini adalah tahap terakhir, dimana tahap ini bahwa kelompok tersebut telah saling menyetujui apa yang telah disetujui.

    ReplyDelete
  8. NAMA : SEPTI AGUSTIAWATI
    NIM : 3201105078
    Di dalam tempat kerja butuh waktu untuk membuat tim bersatu proses pengembangan yang harus dilalui oleh setiap tim yaitu
    Tahap Satu: Forming / Pembentukan
    Ini adalah tahap untuk mengenal satu sama lain dan untuk membentuk komitmen individu pada tugas atau proyek yang akan dikerjakan. Situasi intinya adalah situasi yang tidak aman dan berhati-hati, dengan menunjukkan sikap aktif dan pasif, misalnya sikap aktif terlihat saat mencari peran dalam kelompok.
    Tahap Dua: Storming stage / Tahap Curah Gagasan
    Setelah tim bekerjabersama selama beberapa waktu, kelompo tersebut akan meninggalkan tahap pembentukan dan memasuki tahap Curah Gagasan.Ini adalah tahap yang sulit dilalui oleh kelompok tersebut, tapi penting bagi kesehatan pengembangan kelompok.
    Tahap Tiga: Norming / Penormaan
    Saat anggota kelompok mengetahui perbedaan-perbedaan merekadan telah mengatasinya,mereka maju ke tahap pembentuan norma, tahap dimana mereka Setelah melewati kesopanan dan kegugupan tahap Pembentukan dan mengatasi masalah di tahap Curah Gagasan, tim akan menginginkan pengkajian ulang tentang kemajuan dan fungsi yang mereka kerjakan
    Tahap Empat: Performing / Bekerja—Tahap Aksi
    Pembentukan, Curah gagasan, Penormaan dan kemudian Bekerja, tahap akhir dalam pengembangan tim. Tim yang bekerja adalah tim unit yang sangat efektif dalam memecahkan masalah, yang bisa meraih solusi dengan cepat dan bahkan bisa mendahului memecahkan isu-isu sebelum berubah menjadi masalah.

    ReplyDelete
  9. Nama : Anis Khairunnisa
    NIM : 3201105039

    Pengembangan tim kerja yang baik dapat dilihat dari adanya keserasian dari tahap-tahap untuk pengembangan tersebut, dari pembentukan karakter (forming), tahap curah gagasan (storming), penormaan (norming), hingga masuklah ketahap terakhir yaitu tahap aksi/ bekerja (performing). Dari tahap tersebut yang memiliki peranan penting adalah penormaan (norming) dimana seseorang dalam tim harus bisa menerima dan menyelesaikan koflik yang dihadapi oleh suatu tim demi menghilangkan perbedaan dan mencapai tujuan bersama.

    ReplyDelete
  10. Nama : SRI REJEKI
    NIM : 3201105086

    Menurut saya pengembangan tim kerja yang baik berhubungan dengan kerja yang merupakan proses interaksi sosial yang perlu dijaga dan dibangun. Hal ini penting karena dalam hubungan itu terjadi saling berbagi pengetahuan, pengalaman, saling pengertian, dan saling berkepntingan. Semakin baik hubungan sesama tim semakin kompak pula para anggotanya. Dalam hal ini Agar terjadi kekompakan yang bersinambung maka ada berberapa hal yang perlu dikembangkan dalam tim oleh pihak manajemen dan anggota itu sendiri. Yang pertama adalah setiap kebijakan dan keputusan tentang sesuatu misalnya yang menyangkut penyeleksian dan penempatan anggota harus berdasarkan rasa keadilan dan kebersamaan. Hal itu penting agar tidak terjadi kecemburuan bahkan sampai konflik vertikal. Hal kedua adalah menempatkan anggota sesuai dengan keahlianya. Kalau tidak maka akan menggangu proses pekerjaan suatu hal. Konflik batin anggota yang kurang kompeten akan mengganggu harmonisai simfoni tim.

    ReplyDelete
  11. NAMA : BUNGA ARYANI
    NIM : 3201105059

    Pengembangan tim kerja sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi dalam upaya memaksimalkan pencapaian tujuan. Sebuah tim dalam tahap bekerja akan:
    • Bersikap produktif: tugas-tugas akan diselesaikan, dan tim akan mencari lebih banyak hal untuk dilakukan
    • Bersikap proaktif, dan tidak selalu menunggu arahan dari pihak manajemen
    • Menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dan menghargai perselisihan pribadi.
    • Mendorong pelajaran dan perkembangan personal
    • Peduli pada kesejahteraan dan perkembangan anggota tim

    kegagalan maupun kesuksesan yang dialami oleh tim dapat terjadi akibat ada atau tidaknya rasa solidaritas antar sesama.

    ReplyDelete
  12. NAMA : OKTAVIANA MS
    NIM : 3201105064
    Pengembangan tim kerja didalam dunia kerja sangat dibutuhkan,apapun motifnya maka hubungan kerja yang merupakan proses interaksi sosial perlu dijaga dan dibangun. Hal ini penting karena dalam hubungan itu terjadi saling berbagi pengetahuan, pengalaman, saling pengertian, dan saling berkepntingan. Semakin baik hubungan kerja semakin kompak pula para karyawan. Dalam hal ini pengembangan sumberdaya manusia menjadi hal utama dilakukan secara terencana.
    setiap kebijakan dan keputusan tentang pekerjaan misalnya yang menyangkut penyeleksian dan penempatan karyawan harus berdasarkan rasa keadilan dan kebersamaan.

    ReplyDelete
  13. Nama :Oka Pranayu
    Nim :3201105087
    Tim adalah kumpulan-kumpulan dari orang yang dikordinasi oleh seorang ketua tim agar mencapai tujuan. Ketua tim sangat berperan penting dalam kelompok tim karena ketua tim menberikan pedoman,arahan ,motivasi,dan inspirasi kepada anggota tim nya dalam mengerjakan tugas agar terlaksana dengan baik. Kemampuan membangun tim kerja yang efektif diperlukan dengan memanfaatkan kombinasi ketrampilan dan kepribadian perorangan di kalangan karyawan untuk dilibatkan dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Proses pembentukan tim: -Tahap Satu: Forming Pembentukan.Ini adalah tahap untuk mengenal satu sama lain dan untuk membentuk komitmen individu pada tugas atau proyek yang akan dikerjakan.Situasi intinya adalah situasi yang tidak aman dan berhati-hati, dengan menunjukkan sikap aktif dan pasif,misalnya sikap aktif terlihat saat mencari peran dalam kelompok. -Tahap Dua: Storming stage / Tahap Curah Gagasan Setelah tim bekerja bersama selama beberapa waktu,kelompok tersebut akan meninggalkan tahap pembentukan dan memasuki tahap Curah Gagasan.Ini adalah tahap yang sulit dilalui oleh kelompok tersebut,tapi penting bagi kesehatan pengembangan ke -Tahap Tiga: Norming / Penormaan Saat anggota kelompok mengetahui perbedaan-perbedaan mereka dan telah mengatasinya, mereka maju ke tahap pembentuan norma.
    Beberapa ciri yang mencerminkan terdapatnya ketangguhan sebuah tim kerja meliputi: 1. Kesamaan visi dan misi kerja. Para karyawan dan manajer memiliki sudut pandang yang relatif sama dalam mengerjakan tugas perusahaan. 2. Prioritas perhatian dan tindakan pada sesuatu yang terbaik buat organisasi. Tim memandang baik buruk kinerja perusahaan merupakan akumulasi dari kinerja tim. 3. Karyawan berkomitmen tinggi pada pekerjaan. Pada umumnya tim yang kuat dicerminkan pula oleh kekuatan kepentingan para karyawannya. Tanggung jawab dan hak dibuat sedemikian rupa secara seimbang. 4. Karyawan dapat hidup berdampingan dalam keragaman. Tiap individu tim sadar akan adanya keragaman latar belakang budaya, gender, usia, pendidikan, pengalaman, dan kepribadian di antara mereka. 5. Tim yang kuat sebagai magnit talenta. Dalam bekerja, setiap anggota tidak lepas dari suasana kompetisi sesama mitra kerja.

    ReplyDelete
  14. Nama : Firdha Amalia
    NIM : 3201105054

    untuk mencapai tujuan organisasi atau tujuan kerja, di perlukan adanya kerjasama dengan tim kerja. tapi untuk membentuk sebuah tim yang solid tidaklah mudah maka diperlukan tahapan-tahapan sebagai berikut :
    4 tahap pengembangan tim kerja:
    1. Forming: ini adalah tahap pembentukan dimana anggota tim mulai saling mengenal antara satu dengan yang lain. Dalam tahap ini juga akan dilakukan pembagian peran/tugas untuk masing-masing anggota.
    2. Storming: ini adalah tahap curah gagasan dimana semua anggota tim mengemukakan segala gagasan menyangkut masalah yang akan diselesaikan. Tahap ini tidak mudah dilalui karena akan terdapat ketidaksepakatan antar anggota.
    3. Norming: ini adalah tahap penormaan dimana anggota tim mengetahui perbedaan-perbedaan antara mereka sehingga akan mencoba untuk mencari jalan keluar/titik temu atas perbedaan-perbedaan tersebut.
    4. Performing: ini adalah tahap bekerja. Dalam tahap ini tim akan:
    a. Bersikap produktif: tugas-tugas akan diselesaikan, dan tim akan lebih banyak melakukan beberapa hal untuk menyelesaikan tugasnya.
    b. Bersikap proaktif: anggota tim bekerja tanpa selalu menunggu arahan dari pihak manajemen.
    c. Menunjukkan kesetiaan dalam kelompok, dan menghargai perselisihan.
    d. Peduli pada kesejahteraan dan perkembangan anggota tim.
    Reply

    ReplyDelete
  15. Nama : M.Rifqi Renanda
    NIM : 3201105058

    Kerja sama sangat penting untuk mencapai tujuan dari sebuah kelompok. Kerja sama di dalam kelompok sangat berpengaruh besar pada kemajuan untuk mencapai tujuan dari organisasi. Akan tetapi untuk menciptakan kelompok yang di dalamnya memiliki kerja sama yang baik itu sulit. Ada beberapa tahap dalam pembentukan tim atau kelompok, antara lain
    1. Forming/ Pembentukan : pada tahap pembentukan kelompok ini, paga anggota dari kelompok akan mulai saling mengenal satu sama lain. Tahap pembentukan ini juga dilakukannya pembagian tugas-tugas untuk masing-masing anggota.
    2. Storming stage / tahap curah gagasan : tahap ini merupakan tahap dimana setiap anggota mencurahkan gagasan yang mereka miliki untuk mengyelesaikan masalah yang ada. Pada tahap ini bisa terjadi ketidak sepakatan antar anggota.
    3. Norming / penormaan : pada tahap ini setiap anggota sudah mulai belajar dan mengetahui perbedaan yang ada di antar sesama anggota. Untuk itu mereka akam mencoba mencari penyelesaiannya agar terjadi keseimbangan.
    4. Performing : Tahap ini merupakan tahap terakhir dari pembentukan kelompok yaitu bekerja. Pada tahap ini sebuah tim akan :
    - produktif : tim akan menyelesaikan pekerjaan/tugas-tugas nya
    - proaktif : tim tidak selalu bekerja menunggu arahan dari pihak atasan.
    - tim bekerja dengan menunjukkan kesetiaan dalam kelompok
    - saling peduli pada kesejahteraan dan perkembangan anggota tim.

    ReplyDelete
  16. Nama : Raden Hardiyanto
    Nim : 3201105025

    dalam pembuatan suatu tim tentunya kita harus mengenal satu sama lain supaya dapat bekerja sama. kita tahu dalam pembentukan tim itu tidaklah mudah, kita harus mencari orang yang bisa diajak kerja sama,tidak egois dan juga saling menghargai pendapat satu dengan yang lainnya.
    yang paling awal adalah tapah pembentukan suatu tim, di mana kita harus bisa bersosialisai mengenal satu sama lainnya. dan yang kedua adalah curah gagasan di mana para anggota kelompok menunjukan sifat asli yang dimilikinya. dan yang ketiga adalah penormaan di mana para anggota sudah bisa mengatasi masalah yang ada dalam suatu tim dan yang terakhir adalah tahap aksi yang mana semua para anggota bisa meraih solusi dengan cepat dan bahkan bisa mendahului memecahkan isu-isu sebelum berubah menjadi masalah.

    ReplyDelete
  17. NAMA : TIYA PEBRISARI
    NIM : 3201105057

    Pengembangan tim kerja dalam suatu kelompok memang sangat di butuhkan untuk mencapai tujuan kelompok . Adapaun tahap-tahap dalam pengembangan tim kerja antara lain:
    1. Forming (pembentukan)
    Tahap ini merupakan tahap awal dari pembentukan suatu kelompok. Dimana masing-masing individu mulai mencari anggota kelompoknya yang mereka pilih karena telah mengenal anggota-anggotanya atau bahkan belum sama sekali mengenal anggotanya.
    2. Strorming ( saling mengenal )
    Ini merupakan tahap perkenalan antar anggota kelompok. Dari perkenalan ini masing-masing anggota setidaknya sedikit mengetahui sifat dari anggota-anggota kelompoknya. Di dalam tahap ini rentan terjadi konflik karena masing-masing anggota mulai menunjukkan gaya aslinya yang bisa membuat anggota lainnya merasa terganggu.
    3. Norming ( kesepakatan )
    Tahap ini merupakan tahap penyelesaian dari tahap storming. Setelah mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada, tim akan berusaha mencari cara untuk mengatasi masalah yang ada. Cara tersebut berupa norma/kesepaktan bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut.
    4. Performing (bekerja)
    Tahap aksi. Tahap ini hanya bisa dimulai ketika kelompok sudah merasa dan berpikir bahwa kelompok telah siap untuk menunjukkan hasil dari kerja mereka.

    ReplyDelete
  18. Nama : Muhammad Hadinaufall
    Nim : 3201105005

    Dalam sebuah kelompok adalah salah satu cara kita untuk meningkatkan kreatifitas dan mengembangkannya. Di dalam kelompok kita dapat berbagi ilmu yg kita miliki.
    Individu harus bisa beradaptasi dalam kelompok yg ia miliki. Pikirkanlah, bagaimana jika individu tidak bisa mengikuti apa yg ada dalam aturan kelompoknya. Mungkin sangat sulit untuknya bisa mengikuti program apa yg dilaksanakan kelompok tersebut. Ia tidak tahu tujuan dan maksud yg ingin di capai oleh kelompoknya.
    Maka dari itu,kelompok juga harus bisa menyesuaikan apa yg ada pada anggotanya. Sehingga para anggotanya bisa saling bahu-membahu untuk bersatu dan bekerja sama serta mengembangkan ilmu, akal pikiran yg ingin mereka sampaikan dan yg sangat realistis setiap anggota kelompok saling terbuka antara satu dengan yg lain agar tidak terjadi kesinambungan antar anggota.

    ReplyDelete
  19. NIM : 3201105105

    Tim sangat diperlukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, setiap orang pastinya akan membutuhkan bantuan orang lain maka setiap orang akan membentuk tim atau kelompok untuk membantu dalam menyelesaikan tugas dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
    Untuk membentuk suatu tim, ada tahap-tahap dalam perkembangan tim dan setiap anggota bisa mempersiapkan diri untuk bekerja dengan efektif dalam tim tersebut, antara lain:
    1. Pembentukan tim (forming)
    2. Curah gagasan(Storming)
    3. Penormaan (Norming)
    4. Pelaksanaan (Performing)
    Tahapan ini akan membantu kita agar bisa membentuk tim yang kokoh... ^_^

    ReplyDelete
  20. Nama : Abdurrahim
    NIM : 3201105038

    tim itu sangat penting karena dengan ndanya tim kita bisa berkerjasama dalam menghadapi sebuah masalah. kita tidak bisa bekerja sendiri karena memang sudah kodrat nya. maka bekerjasama lah..

    ada pun tahap untuk membentuk suatu tim yaitu :
    1. forming
    yaitu pembentukan tim dimana kita harus mencari orang2 yang bisa diajak bekerjasama dalam suatu tim
    2. Stroming
    yaitu curah gagasan dimana setiap orang didalam tim mencurahkan gagasan untuk tim tersebut.
    3. Norming
    yaitu penormaan dimana setiap anggota harus mempunyai norma yang baik
    4. Performing
    yaitu Pelaksanaan dimana setiap tim harus melaksanakan apa yang telah direncanakan..

    ReplyDelete
  21. NAMA : SURIATI WIWIN
    NIM : 3201105100

    Pengembangan tim sangat diperlukan, karna tim merupakan sejumlah orang/kelompok yang memiliki keahlian yang saling melengkapi antar satu dengan yang lainnya, yang masing-masing punya komitmen pada tujuan yang sama, dan melakukan pekerjaan dengan saling bergantung satu dengan yang lain serta bertanggungjawab.
    Tim juga perlu kerjasama dan saling berbagi pengetahuan serta ketrampilan, sebuah tim seringkali mampu menyelesaikan tugas secara efektif, ketimbang dilakukan oleh seorang individu.
    Tim dibangun dengan tujuan untuk membantu kelompok fungsional menjadi lebih efektif. Karena rasa individualisme dan persaingan atar pribadi relatif tajam dalam organisasi.
    ada pun tahap untuk membentuk suatu tim yaiti :
    1. forming
    2. Storming
    3. Norming
    4. Performing

    ReplyDelete
  22. NIM: 3201105022

    Mengerti kepribadian, peran, dan tugas masing-masing orang dalam tim akan membantu banyak dalam kemajuan bersama. Dalam kerja tim, penting bagi setiap individu yang terlibat di dalamnya untuk mengerti peran, fungsi, dan tanggung jawab agar tim bisa mencapai tujuannya bersama.

    Dalam mengembangkan tim kerja, kita juga harus memperhatikan 4 tipe orang secara garis besar dan peran potensial sesuai kepribadiannya:

    1. Langsung
    Tipe orang yang langsung dan tidak berbasa basi umumnya adalah orang yang akan mengumpulkan semua orang dan memberikan struktur dari tugas maupun obyektivitas.

    Tipe kepribadian ini adalah yang tegas dalam mengambil keputusan, suka aksi, dan mencapai hal-hal yang hebat, dan suka untuk mendorong orang lain, juga membantu orang lain ketika dibutuhkan.

    Anggota tim tipe langsung ini sangat bisa terlibat dalam konflik, tetapi umumnya ia melakukan hal tersebut untuk kebaikan semua. Kemandirian adalah hal yang krusial baginya. Ia akan mendengarkan semua ide yang dipresentasikan, tetapi akan mengambil keputusan apa yang terbaik untuk tujuan awal. Namun, tipe orang ini cenderung tak sabaran dan kurang sensitif dalam memberikan feedback.

    Peran potensial: Manager, project manager, sutradara, dan produser.

    2. Bersemangat
    Tipe ini seakan tak pernah kehabisan energi dan semangat. Orang tipe ini seperti punya peran dalam menyemangati atau menyemarakkan suasana, membuat orang lain bersemangat, memotivasi, serta menginspirasi orang lain untuk menjaga energi kerjasama tim tetap positif.

    Jangan heran bila Anda mendengar ide-ide gila dan menarik dari tipe ini. Ia akan selalu berupaya memberikan ide untuk tim, terutama bila sedang dalam kesulitan. Namun, tipe ini punya masalah untuk mengikuti rencana awal, bermasalah dalam menepati janji deadline, juga sangat mudah teralihkan perhatiannya.

    Peran potensial: Koordinator akuntan, marketing spesialis, spesialis sosial media, dan desainer.

    3. Pemerhati
    Salah satu orang harus bisa menjadi perekat tim, meski tim sedang menghadapi naik-turun. Anggota tim yang senang menimbang sesuatu akan berusaha menjaga harmoni di antara orang lain dan umumnya pendengar yang baik.

    Tipe ini sangat perhatian saat berhadapan dengan orang lain. Anggota ini punya fleksibilitas tinggi untuk bisa membawa tim ke kesuksesan, dan bersedia untuk mengesampingkan agendanya sendiri demi kebaikan grup. Namun, tipe ini cenderung menutup diri dan tak ingin menceritakan perasaannya sendiri dan bahkan cenderung pasif.

    Peran potensial: Konselor, bagian personalia, perawat, dan manager kantor.

    4. Sistematis
    Anggota tim yang gemar menyusun sistematis ini sangat ingin menyelesaikan rencana. Namun, tipe ini jelas akan bekerja ketika ada tugas dan deadline yang diberikan secara jelas dan tegas.

    Anggap orang ini kebalikan dari tipe Bersemangat. Ketimbang kreativitas dan inovasi, tipe ini sangat menyukai presisi, akurasi, dan obyektivitas. Tim bisa meminta masukan opini yang jujur dan adil dari orang ini. Namun, tipe ini sangat menjunjung tinggi hubungan dan bisa jadi merasa khawatir akibat standar tinggi dan perfeksionisme yang ia tetapkan sendiri.

    Peran potensial: IT, financial services, data analyst, engineer.

    Bila masing-masing orang dalam grup mengetahui peran yang bisa ia perankan, maka akan lebih mudah untuk pemimpin tim itu menentukan siapa berperan apa untuk mencapai hal yang dituju.

    ReplyDelete
  23. Nama : Achmad Orissaputra
    Nim : 3201105017

    Pembentukan Tim Kerja,
    Dalam kehidupan manusia tidak semua hal dapat dilakukan secara individu, ada hal yang mungkin sangat penting hanya dapat dilakukan dengan kerja sama didalam kelompok yang memaksa untuk saling tolong menolong antara satu dengan yang lain dan memiliki peranan yang berbeda,didalam peranan tersebut akan memunculkan keinginan untuk mencapai tujuan bersama yang mungkin akan merubah dan memperbaiki peranan masing - masing individu.

    Tahap pembentukan tim ada 4,
    1. forming, dimana terjadinya proses tahap dasar dari pembentukan sebuah kelompok, timbul rasa atau keininan untuk bersatu dalam satu bentuk perkumpulan.
    2. Storming, Ide - ide mulai bermunculan, semua akan memberikan gagasan yang menurut mereka terbaik dan akan dipilih dan dijadikan dasar dari sebuah gerakan atau tindakan yang akan berakhir di pencapaian tujuan bersama.
    3. Norming, proses penormaan adalah saat diaman sebuah tim akan saling menguji dimana mereka mulai menemukan masalah dan perbedaan diantara anggota tim kerja, dan belajar saling menghargai sehingga pencapaian tujuan kerja dapat tercapai secara maksimal.
    4. Performing, merupakan aksi dari semua tahapan sebelumnya, tindakan nyata dimana sebuah tim kerja dapat menjalankan tugas mereka masing - masing dan akan berhasil mencapai tujuan bersama.

    Maka, kita sebagai individ tidak lah harus berfikir kita dapat hidup dan bekerja sendiri, melainkan kita harus dapat beradaptasi dengan lingkungan kelompok dan kerjasama tim, karena pencapaian seperti itu akan lebih mudah dan efektif dalam kehidupan.

    ReplyDelete
  24. nama : suci yevira
    nim : 320105073


    Di dalam tim ada 4 tahap yang harus di lakukan untuk mempersiapakn diri agar bekerja secara efektif dalam menghadapi evolusi perubahan,yakni :
    Forming / Pembentukan
    Storming stage / Tahap Curah Gagasan
    Norming / Penormaan
    Performing / Bekerja—Tahap Aksi
    Keempat ini sangat di perlukan dimana kita akan mengenal satu sama lain dan membentuk komitmen individu pada tugas yang akan dikerjakan.selain itu, saat kita telah mengenal satu sama lain dan telah mengatasinya, akan menginginkan pengkajian ulang tentang kemajuan dan fungsi yang mereka kerjakan. Karena anggota tim telah belajar mengatasi perbedaan yang terjadi diantara mereka mereka akan punya lebih banyak waktu dan energi untuk fokus pada tujuan mereka.kemudian, dalam memecahkan masalah,(secara efektif) bisa meraih solusi dengan cepat dan bahkan bisa mendahului memecahkan isu-isu sebelum berubah menjadi masalah.

    ReplyDelete
  25. Nim : 3201105033

    Ada berbagai tahap cara mengembangkan tim kerja, antara lain :

    -Tahap Satu: Forming / Pembentukan
    Ini adalah tahap untuk mengenal satu sama lain dan untuk membentuk komitmen individu pada tugas atau proyek yang akan dikerjakan. Situasi intinya adalah situasi yang tidak aman dan berhati-hati, dengan menunjukkan sikap aktif dan pasif, misalnya sikap aktif terlihat saat mencari peran dalam kelompok.

    -Tahap Dua: Storming stage / Tahap Curah Gagasan
    Setelah tim bekerja bersama selama beberapa waktu, kelompok tersebut akan meninggalkan tahap pembentukan dan memasuki tahap Curah Gagasan.Ini adalah tahap yang sulit dilalui oleh kelompok tersebut, tapi penting bagi kesehatan pengembangan kelompok.

    -Tahap Tiga: Norming / Penormaan
    Saat anggota kelompok mengetahui perbedaan-perbedaan mereka dan telah mengatasinya

    -Tahap aksi
    Pembentukan, Curah gagasan, Penormaan dan kemudian Bekerja, tahap akhir dalam pengembangan tim. Tim yang bekerja adalah tim unit yang sangat efektif dalam memecahkan masalah,

    ReplyDelete
  26. NAMA : ELDY SETIAWAN
    NIM : 3201105079

    Menurut saya, terbentuknya suatu tim kerja akan sangat membantu seorang individu untuk dapat bekerja dan menyelesaikan pekerjaannya dengan optimal, namun tidak pula menutup kemungkinan dengan adanya tim kerja suatu konflik sukar juga dapat muncul akibat tidak adanya persamaan pemahaman. oleh karena itu, suatu tim kerja harus membangun kesatuan dalam pencapaian tujuan utama.

    ReplyDelete
  27. bambang tri atmojoJuly 19, 2012 at 8:08 AM

    nim : 3201105045

    pembentukan tim yang baik memerlukan waktu yang lama dan proses yang benar-benar matang. tim tidak dibentuk secara asal-asal. tim yang baik dibentuk melalui proses dan tahap yang benar-benar harus dilakukan dengan sangat teliti dan baik. tim harus dibentuk sedemikian rupa agar memiliki tujuan dan pemikiran yang sama. selanjutnya tim mencoba bergerak bersama dan saling menuangkan pemikiran dan gagasannya untuk memajukan tim. setelah semjuanya berjalan, tim harus bisa mengatsi setiap perbedaan apabaila terjadi benturan pemikiran dari masing-masing anggota. seetelah semuanya berjalan dengan baik, tim harus bekerja dalam satu kesatuan dengan cara yang telah mereka lalui selama mereka membentuk tim. sehingga tim dapat bekerja dengan sangat baik dan sempurna.

    ReplyDelete
  28. Nama : HENDIKA
    NIM : 3201105032

    menurut saya tim kerja itu sangatlah penting, karena dengan adanya tim maka pekerjaan akan menjadi lenih mudah, tetapi sangatlah sulit agar tim tersebut bisa menjadi lebih baik dan solid dalam bekerja, karena dalam sebuah tim pasti berbeda-beda dalam berpendapat dan pasti susah untuk saling mengerti..
    tapi agar tim tersebut menjadi lebih baik ada 4 tahap yaitu :
    1.Forming / Pembentukan
    2.Storming stage / Tahap Curah Gagasan
    3.Norming / Penormaan
    4.Performing / Bekerja—Tahap Aksi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts